Prop firm atau proprietary trading firm semakin populer di kalangan trader yang ingin trading dengan modal besar tanpa mempertaruhkan dana pribadi. Model bisnis ini memungkinkan trader untuk mengakses dana perusahaan dan membagi keuntungan berdasarkan performa mereka. Dengan sistem seperti ini, banyak trader melihatnya sebagai peluang untuk meningkatkan profitabilitas tanpa risiko kehilangan modal sendiri.
Namun, bergabung dengan prop firm bukanlah sekadar menerima dana dan mulai trading. Ada proses seleksi ketat, aturan trading yang harus diikuti, serta risiko yang perlu dipahami sebelum memulai. Dalam panduan ini, kita akan membahas secara mendalam tentang cara kerja prop firm, keuntungan yang bisa didapat, serta challenge yang harus dihadapi oleh trader.
Apa Itu Prop Firm?
Sebagian besar prop firm menerapkan sistem evaluasi sebelum memberikan akses penuh kepada trader. Proses ini biasanya terdiri dari beberapa tahap, termasuk:
- Pendaftaran – Trader mendaftar dan membayar biaya evaluasi.
- Evaluasi Awal – Trader harus mencapai target profit tertentu tanpa melanggar aturan risiko seperti maksimal drawdown.
- Verifikasi – Setelah lolos tahap pertama, trader harus menunjukkan konsistensi dalam trading.
- Akun Live – Jika lolos verifikasi, trader mendapatkan akun trading yang didanai dan mulai berbagi keuntungan dengan perusahaan.
Prop firm sering disamakan dengan broker biasa, tetapi ada beberapa perbedaan utama:
Aspek | Prop Firm | Broker Tradisional |
---|---|---|
Sumber Dana | Menggunakan modal perusahaan | Trader menggunakan modal pribadi |
Keuntungan | Dibagi antara trader dan perusahaan | Trader menerima 100% profit |
Risiko | Trader tidak kehilangan uang pribadi (hanya biaya evaluasi) | Trader bisa kehilangan seluruh modal |
Aturan Trading | Lebih ketat, ada batasan risiko | Lebih fleksibel, trader bebas menentukan aturan |
Biaya Awal | Biasanya ada biaya evaluasi | Tidak ada biaya evaluasi, hanya deposit modal |
Dengan model bisnis ini, prop firm memberi peluang bagi trader yang memiliki keterampilan tetapi terbatas dalam modal. Namun, ada tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam mengikuti aturan trading yang lebih ketat dibandingkan broker biasa.
Cara Kerja Prop Firm
1. Proses Pendaftaran dan Seleksi Trader
Sebelum mendapatkan akun trading yang didanai, trader harus melalui proses pendaftaran dan seleksi. Prop firm biasanya menerapkan sistem evaluasi untuk memastikan hanya trader yang memiliki keterampilan dan manajemen risiko yang baik yang bisa lolos. Berikut langkah-langkah umumnya:
- Mendaftar dan Membayar Biaya Evaluasi – Trader memilih paket evaluasi berdasarkan ukuran modal yang diinginkan dan membayar biaya yang tidak dapat dikembalikan.
- Melewati Tahap Evaluasi – Trader harus mencapai target profit tertentu tanpa melanggar batas drawdown yang ditetapkan.
- Tahap Verifikasi (Jika Ada) – Beberapa prop firm memiliki tahap kedua di mana trader perlu menunjukkan konsistensi sebelum diberikan akun live.
- Mendapatkan Akun Live – Jika lolos evaluasi, trader diberikan akses ke akun dengan dana prop firm dan mulai mendapatkan bagi hasil dari profit yang dihasilkan.
2. Skema Evaluasi dan Target yang Harus Dicapai
Setiap prop firm memiliki aturan evaluasi yang berbeda, tetapi sebagian besar mengikuti standar berikut:
- Target Profit: Biasanya 5%–10% dalam periode tertentu.
- Maksimal Drawdown: Umumnya 5%–10%, tergantung aturan masing-masing prop firm.
- Daily Drawdown: Beberapa prop firm menetapkan batas kerugian harian, biasanya sekitar 3%–5%.
- Aturan Trading: Misalnya larangan hold posisi selama rilis berita besar atau batasan penggunaan lot size tertentu.
3. Pembagian Keuntungan antara Trader dan Prop Firm
Setelah trader mendapatkan akun live, mereka bisa mulai trading dan membagi keuntungan dengan prop firm. Berikut gambaran umum skema pembagian profit:
Profit yang Dihasilkan | Trader Mendapatkan | Prop Firm Mendapatkan |
---|---|---|
$1.000 | 80% ($800) | 20% ($200) |
$5.000 | 80% ($4.000) | 20% ($1.000) |
$10.000 | 85% ($8.500) | 15% ($1.500) |
Beberapa prop firm menawarkan profit split hingga 90% untuk trader, tergantung reputasi dan aturan masing-masing perusahaan. Selain itu, ada juga skema scaling plan, di mana trader yang menunjukkan profit konsisten bisa mendapatkan peningkatan modal dari prop firm.
4. Aturan Trading yang Harus Diperhatikan
Trader yang bergabung dengan prop firm harus mematuhi aturan yang telah ditetapkan, seperti:
- Tidak boleh melampaui batas drawdown harian atau keseluruhan.
- Mematuhi aturan waktu trading, seperti larangan trading saat berita besar.
- Menggunakan strategi yang sesuai dengan ketentuan prop firm (tidak boleh scalping di beberapa firm).
- Menjaga psikologi trading agar tetap stabil dalam menghadapi aturan ketat.
Memahami cara kerja prop firm sangat penting sebelum mendaftar. Banyak trader gagal karena kurangnya pemahaman tentang aturan dan manajemen risiko.
Keuntungan Trading di Prop Firm
Bergabung dengan prop firm menawarkan banyak keuntungan, terutama bagi trader yang memiliki keterampilan tetapi terbatas dalam modal. Berikut beberapa keuntungan utama trading di prop firm:
1. Modal Besar Tanpa Risiko Kehilangan Uang Pribadi
Salah satu keuntungan terbesar prop firm adalah trader dapat mengakses modal besar tanpa harus menginvestasikan uang pribadi. Trader hanya perlu membayar biaya evaluasi, yang jauh lebih kecil dibandingkan modal yang akan mereka kelola. Jika gagal, mereka tidak kehilangan ribuan dolar seperti saat trading dengan modal sendiri.
2. Potensi Profit Lebih Tinggi
Dengan modal lebih besar, trader bisa mengambil posisi yang lebih besar dan memaksimalkan potensi keuntungan. Berikut contoh perbandingan profit antara trading dengan modal sendiri vs modal dari prop firm:
Modal | Target Profit 10% | Keuntungan Bersih (Setelah Profit Split 80%) |
---|---|---|
$1.000 (Pribadi) | $100 | $100 |
$50.000 (Prop Firm) | $5.000 | $4.000 |
$100.000 (Prop Firm) | $10.000 | $8.000 |
Seperti terlihat di tabel, meskipun profit split diberikan ke prop firm, trader tetap bisa menghasilkan jauh lebih banyak dibandingkan trading dengan modal pribadi.
3. Biaya Rendah Dibandingkan Trading dengan Modal Sendiri
Untuk mendapatkan modal besar di akun pribadi, trader harus menabung atau mengumpulkan dana dalam jumlah besar. Dengan prop firm, cukup membayar biaya evaluasi yang jauh lebih kecil.
Sebagai contoh:
- Akun pribadi: Untuk trading dengan modal $100.000, trader harus memiliki modal sendiri sebesar itu.
- Prop firm: Cukup membayar biaya evaluasi sekitar $500–$1.000 untuk akun $100.000.
Dengan biaya kecil ini, trader bisa mengakses dana besar tanpa risiko kehilangan seluruh modal.
4. Kesempatan Mendapat Pengalaman Profesional
Prop firm menerapkan aturan yang lebih ketat dibandingkan trading pribadi, sehingga trader belajar disiplin, manajemen risiko, dan strategi yang lebih terstruktur. Ini membuat mereka lebih siap menghadapi kondisi pasar yang sebenarnya.
Selain itu, beberapa prop firm juga menawarkan mentorship, pelatihan, dan komunitas trader, yang membantu trader berkembang lebih cepat.
Risiko dan Tantangan Trading di Prop Firm
Meskipun prop firm menawarkan banyak keuntungan, ada juga berbagai risiko dan tantangan yang harus dipahami trader sebelum bergabung. Tidak semua orang berhasil melewati proses evaluasi atau bisa mempertahankan akun yang didanai. Berikut beberapa risiko utama yang perlu diperhatikan:
1. Proses Evaluasi yang Ketat dan Tingkat Kegagalan Tinggi
Sebagian besar prop firm memiliki aturan ketat dalam evaluasi, yang membuat banyak trader gagal sebelum mendapatkan akun live. Beberapa tantangan dalam tahap evaluasi meliputi:
- Target profit yang harus dicapai dalam waktu terbatas (misalnya 10% dalam 30 hari).
- Batas drawdown harian dan keseluruhan yang sering menjadi penyebab kegagalan.
- Aturan trading ketat yang membatasi strategi tertentu (misalnya scalping atau trading saat berita besar).
Banyak trader mengalami tekanan saat menjalani fase evaluasi, yang sering kali memengaruhi performa trading mereka.
2. Batasan dan Aturan Trading yang Ketat
Setelah mendapatkan akun live, trader masih harus mengikuti berbagai aturan prop firm. Beberapa aturan umum yang sering diterapkan:
- Maksimal Drawdown: Trader tidak boleh kehilangan lebih dari batas yang ditentukan.
- Daily Drawdown: Kerugian harian tidak boleh melebihi jumlah tertentu.
- Larangan Trading Saat Berita Besar: Beberapa prop firm melarang trader membuka posisi saat rilis berita berdampak tinggi.
- Batasan Lot Size dan Leverage: Ada prop firm yang membatasi jumlah lot yang dapat digunakan dalam satu posisi.
Jika trader melanggar salah satu aturan ini, akun mereka bisa langsung didiskualifikasi, meskipun mereka sedang dalam kondisi profit.
3. Sistem Pembayaran dan Potongan Profit yang Harus Dipahami
Meskipun trader bisa mendapatkan profit split hingga 80%-90%, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan terkait pembayaran:
- Waktu pembayaran: Beberapa prop firm hanya membayar trader setelah profit mencapai jumlah tertentu.
- Potongan fee atau komisi: Beberapa firm menerapkan biaya tambahan pada setiap penarikan profit.
- Ketentuan scaling plan: Trader harus mencapai profit tertentu untuk meningkatkan modal akun mereka.
4. Risiko Prop Firm yang Tidak Transparan atau Scam
Industri prop firm semakin berkembang, tetapi tidak semua perusahaan memiliki reputasi baik. Beberapa prop firm menerapkan model bisnis yang tidak transparan, seperti:
- Prop firm yang sulit membayar profit trader.
- Persyaratan evaluasi yang terlalu sulit untuk dimenangkan.
- Aturan yang dibuat untuk menggagalkan trader daripada membantu mereka sukses.
Trader perlu meneliti prop firm dengan cermat sebelum mendaftar, termasuk membaca ulasan, melihat rekam jejak pembayaran, dan memahami aturan yang diterapkan.
Kesimpulan
Prop firm memberikan peluang besar bagi trader untuk mengakses modal besar tanpa risiko kehilangan dana pribadi. Dengan sistem profit sharing, trader bisa mendapatkan penghasilan lebih besar dibandingkan trading dengan modal sendiri. Selain itu, biaya evaluasi yang relatif kecil membuat prop firm menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin berkembang di dunia trading.
Namun, ada tantangan dan risiko yang perlu dipahami sebelum bergabung. Proses evaluasi yang ketat, aturan trading yang membatasi strategi tertentu, serta risiko bekerja dengan prop firm yang tidak transparan adalah faktor yang tidak bisa diabaikan. Trader yang ingin sukses di prop firm harus memiliki strategi yang matang, manajemen risiko yang baik, dan disiplin dalam mengikuti aturan.
Jika Anda serius ingin mencoba trading di prop firm, pastikan untuk memilih perusahaan yang terpercaya, memahami aturan mereka, dan mempersiapkan diri dengan baik sebelum mengikuti evaluasi. Dengan pendekatan yang tepat, prop firm bisa menjadi jalan bagi trader untuk meningkatkan profitabilitas mereka tanpa harus mengeluarkan modal besar sendiri.