Introduksi tentang Lot Size dalam Trading Futures

Trading futures dan lot size sangat erat hubungannya. Lot size memainkan peran penting karena menetapkan jumlah minimum dari aset yang mendasarinya yang dapat digunakan dalam trading di kontrak futures. Hal ini memiliki implikasi signifikan terhadap penetapan harga, likuiditas, dan persyaratan margin. Dengan memstandarkan jumlah aset yang mendasari,lot size mendorong penetapan harga yang adil dan transparan dalam trading futures. Selain itu, lot size juga menentukan persyaratan margin untuk trading futures.

Apa itu Lot Size?

Lot size dalam trading futures mengacu pada jumlah minimum saham yang diperlukan untuk trading. Ini menetapkan dasar untuk membeli dan menjual barang dalam lot minimum atau kelipatan dari lot size saat terlibat dalam trading futures dan opsi.

Lot size menentukan jumlah minimum yang diperlukan untuk membeli kontrak futures dan opsi. Trader dapat membeli beberapa saham futures berdasarkan lot size atau kelipatannya. Lot size menetapkan fondasi untuk kontrak futures dan opsi, menyediakan standar framework untuk trading.

Yang membuatnya berbeda dari ukuran – ukuran trading lainnya, seperti unit atau saham, adalah bahwa lot size dikhususkan untuk futures trading, sedangkan unit dan saham digunakan dalam jenis trading lainnya. Selain itu, lot size telah ditentukan sebelumnya dan distandarisasi oleh bursa futures, sedangkan jumlah unit atau saham yang digunakan dalam trading dapat bervariasi berdasarkan trading tertentu.

Mengapa Lot Size Penting?

Dengan menstandarkan ukuran lot, bursafutures dapat memastikan bahwa semua trader membeli dan menjual jumlah yang sama dari aset acuan dalam setiap kontrak. Hal ini membantu meningkatkan transparansi dan efisiensi di pasar, karena trader dapat dengan mudah membandingkan harga di berbagai kontrak.

Alasan lain mengapa lot size penting dalam trading futures adalah bahwa lot size menentukan persyaratan margin untuk trading futures. Persyaratan margin biasanya merupakan persentase dari total nilai kontrak futures, yang ditentukan oleh lot size. Ini berarti bahwa lot size yang lebih besar memerlukan persyaratan margin yang lebih tinggi, memengaruhi jumlah modal yang dibutuhkan oleh trader untuk trading futures. Beberapa studi kasus mendemonstrasikan mengapa lot size penting dalam trading futures. Mari kita lihat contohnya:

Studi Kasus – Bursa Mercantile Chicago (CME)

CME adalah salah satu bursa futures terbesar di dunia, dan mereka menggunakan lot size standar untuk memastikan penetapan harga yang adil dan transparan. Sebagai contoh, lot size untuk kontrak futures jagung adalah 5.000 bushels, yang berarti bahwa semua trader di bursa harus membeli atau menjual setidaknya 5.000 bushels jagung untuk setiap kontrak.

Studi Kasus – Bursa Mercantile New York (NYMEX)

NYMEX, dikenal dengan kontrak futures energinya, menunjukkan pentingnya lot size dalam trading. Mari kita pertimbangkan lot size untuk kontrak futures minyak mentah, yang biasanya adalah 1.000 barel. Ini berarti bahwa para trader harus melakukan transaksi setidaknya 1.000 barel minyak mentah dalam setiap kontrak. Dengan memstandarkan ukuran lot, NYMEX memastikan kuantitas trading yang konsisten, memfasilitasi penetapan harga yang adil dan transparansi pasar bagi semua peserta.

Studi Kasus – Kontrak Futures E-mini S&P 500

Kontrak futures E-mini S&P 500 diperdagangkan di Bursa Mercantile Chicago (CME) dan memiliki lot size sebesar 50 unit indeks S&P 500. Lot size ini menentukan jumlah minimum indeks yang dapat dibeli atau dijual dalam kontrak futures. Lot size yang distandarkan memungkinkan perbandingan harga yang mudah dan trading yang efisien di antara trader di pasar. Ini juga mempengaruhi persyaratan margin, karena trader harus memenuhi jumlah margin yang ditentukan berdasarkan lot size untuk berpartisipasi dalam pasar.

Bagaimana Menghitung Lot Size dalam Trading Futures?

Langkah 1 – Kumpulkan informasi yang diperlukan

Untuk menghitung lot size dalam trading futures, Anda perlu tahu ukuran kontrak (jumlah aset yang mendasari yang diwakili oleh setiap kontrak futures) dan tick size (pergerakan harga minimum) dari kontrak futures. Sebagai contoh, mari pertimbangkan trading kontrak futures jagung di Bursa Mercantile Chicago, di mana ukuran kontraknya adalah 5.000 bushels, dan ukuran ticknya adalah 1/4 sen per bushel. Selain itu, tentukan jumlah uang maksimum yang bersedia Anda risikokan dalam trading, misalnya $500.

Langkah 2 – Tentukan tick value

Tick value mewakili nilai moneter dari perubahan harga. Kalikan ukuran kontrak dengan tick size untuk menghitung nilai dari satu tick. Dalam contoh kita:

1 tick = 1/4 sen per bushel

Nilai dari 1 tick = ukuran kontrak x tick size

Nilai dari 1 tick = 5.000 (ukuran kontrak) x 1/4 sen per bushel = $12.50.

Langkah 3 – Hitung level stop loss

Untuk menentukan jumlah tick untuk level stop loss yang diinginkan, bagi jumlah risiko maksimum dengan nilai dari satu tick. Misalnya:

Risiko maksimum = $500

Jumlah tick = Risiko maksimum / Nilai dari 1 tick

Jumlah tick = $500 (risiko maksimum) / $12.50 (nilai dari 1 tick) = 40 tick

Langkah 4 – Konversi nilai stop loss ke mata uang yang diinginkan

Jika diperlukan, konversi nilai stop loss dari poin (tick) ke mata uang yang diinginkan menggunakan harga pasar saat ini. Misalnya, asumsikan harga pasar saat ini untuk kontrak futures jagung adalah 100 euro per bushel. Nilai stop loss dalam poin adalah 40 tick seperti yang dihitung pada langkah 3. Sekarang, Anda perlu mengonversi 40 tick menjadi euro. Jadi, perhitungannya adalah sebagai berikut:

Kalikan jumlah tick (40) dengan tick value ($12.50): 40 x $12.50 = $500 Temukan nilai tukar dari dolar ke euro (misalnya, anggaplah 1 dolar = 0.85 euro) Kalikan nilai dolar dari stop loss dengan nilai tukar: $500 x 0.85 = 425 euro Nilai stop loss untuk trading ini adalah 425 euro.

Langkah 5 – Tentukan lot size yang sesuai

Untuk menghitung lot size, bagi risiko yang diizinkan dengan hasil perkalian harga per kontrak (ukuran tick dikalikan dengan ukuran kontrak). Sebagai contoh: Harga per kontrak = 1/4 sen per bushel x 5.000 bushel = $12.50. Lot size = $500 (risiko yang diizinkan) / ($12.50 x 5.000 bushel) = 0.008 kontrak. Bulatkan ke atas lot size ke angka bulat terdekat jika diperlukan. Dalam hal ini, itu akan menjadi satu kontrak, yang setara dengan 5.000 bushel jagung.

Kesimpulan

Dalam trading futures, lot size memainkan peran penting karena mewakili jumlah minimum yang dapat dibeli atau dijual dalam satu kontrak. Pentingnya terletak pada menentukan persyaratan margin dan mempromosikan penetapan harga yang adil. Dengan memstandarkan lot size, bursa futures memastikan bahwa semua trader melakukan trading pada jumlah yang sama, mendorong transparansi dan peluang yang adil. Menghitung lot size melibatkan pertimbangan faktor seperti tingkat risiko, nilai tick, dan level stop loss. Dengan menjaga ukuran lot yang konsisten, bursa futures memberikan pemahaman yang jelas kepada trader tentang komitmen trading mereka. Lot size berfungsi sebagai aspek fundamental dalam trading futures, memastikan keadilan, transparansi, dan pengambilan keputusan yang terinformasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.